![]() |
promediavloggerjambi.top |
promediavloggerjambi.top,- Tren fesyen era 2000-an atau gaya Y2K kini kembali digandrungi. Gaya ini identik dengan potongan pakaian yang menonjolkan bagian tubuh, seperti crop top, rok mini, dan celana low-rise. Namun, tren ini juga membuat area tubuh seperti siku dan lutut—yang sering kali tampak lebih gelap—lebih terekspos, sehingga menimbulkan kekhawatiran estetika bagi sebagian orang.
Dilansir dari CNA Lifestyle, warna kulit yang lebih gelap di siku dan lutut sebenarnya adalah hal yang wajar. Kulit di area ini lebih tebal, kering, dan sering mengalami gesekan dengan permukaan keras. Hal ini merangsang produksi melanin berlebih yang menyebabkan hiperpigmentasi, terutama pada orang dengan kulit lebih gelap.
Menurut Naturalfarm.id, aktivitas harian seperti menopang tubuh saat bersandar, berlutut, atau merangkak membuat siku dan lutut bekerja ekstra. Kurangnya perawatan—seperti tidak menggunakan pelembap atau tidak melakukan eksfoliasi—dapat memperburuk kondisi ini. Dalam beberapa kasus, kulit gelap di area tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor medis seperti ketidakseimbangan hormon, peradangan, efek samping obat, kekurangan vitamin, atau alergi. Jika disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Bagi yang ingin merawat atau mencerahkan area siku dan lutut, konsistensi adalah kunci. Mulailah dengan eksfoliasi lembut menggunakan bahan kimia seperti AHA atau BHA untuk mengangkat sel kulit mati secara perlahan. Hindari scrub kasar yang bisa memperparah iritasi. Setelah itu, jaga kelembapan kulit dengan pelembap yang mengandung ceramide, shea butter, atau urea. Metode body slugging, yakni mengoleskan balm atau petrolatum di atas pelembap sebelum tidur, juga bisa membantu menjaga kelembapan lebih lama.
Untuk perawatan tambahan, gunakan bahan aktif pencerah seperti niacinamide, vitamin C, asam azelaic, atau ekstrak akar licorice. Produk wajah dapat digunakan di tubuh, tapi kini juga tersedia produk khusus untuk area tubuh kecil dan melengkung seperti siku dan lutut.
Terakhir, jangan lupakan penggunaan tabir surya, terutama jika kamu menggunakan bahan aktif yang sensitif terhadap sinar matahari. Paparan UV tanpa perlindungan bisa memperburuk hiperpigmentasi.
Tren fesyen era 2000-an atau gaya Y2K kini kembali digandrungi. Gaya ini identik dengan potongan pakaian yang menonjolkan bagian tubuh, seperti crop top, rok mini, dan celana low-rise. Namun, tren ini juga membuat area tubuh seperti siku dan lutut—yang sering kali tampak lebih gelap—lebih terekspos, sehingga menimbulkan kekhawatiran estetika bagi sebagian orang.
Dilansir dari CNA Lifestyle, warna kulit yang lebih gelap di siku dan lutut sebenarnya adalah hal yang wajar. Kulit di area ini lebih tebal, kering, dan sering mengalami gesekan dengan permukaan keras. Hal ini merangsang produksi melanin berlebih yang menyebabkan hiperpigmentasi, terutama pada orang dengan kulit lebih gelap.
Menurut Naturalfarm.id, aktivitas harian seperti menopang tubuh saat bersandar, berlutut, atau merangkak membuat siku dan lutut bekerja ekstra. Kurangnya perawatan—seperti tidak menggunakan pelembap atau tidak melakukan eksfoliasi—dapat memperburuk kondisi ini. Dalam beberapa kasus, kulit gelap di area tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor medis seperti ketidakseimbangan hormon, peradangan, efek samping obat, kekurangan vitamin, atau alergi. Jika disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Bagi yang ingin merawat atau mencerahkan area siku dan lutut, konsistensi adalah kunci. Mulailah dengan eksfoliasi lembut menggunakan bahan kimia seperti AHA atau BHA untuk mengangkat sel kulit mati secara perlahan. Hindari scrub kasar yang bisa memperparah iritasi. Setelah itu, jaga kelembapan kulit dengan pelembap yang mengandung ceramide, shea butter, atau urea. Metode body slugging, yakni mengoleskan balm atau petrolatum di atas pelembap sebelum tidur, juga bisa membantu menjaga kelembapan lebih lama.
Untuk perawatan tambahan, gunakan bahan aktif pencerah seperti niacinamide, vitamin C, asam azelaic, atau ekstrak akar licorice. Produk wajah dapat digunakan di tubuh, tapi kini juga tersedia produk khusus untuk area tubuh kecil dan melengkung seperti siku dan lutut.
Terakhir, jangan lupakan penggunaan tabir surya, terutama jika kamu menggunakan bahan aktif yang sensitif terhadap sinar matahari. Paparan UV tanpa perlindungan bisa memperburuk hiperpigmentasi.
sumber : CNN Indonesia
red : Tazky
0 Komentar